Dial indikator merupakan alat ukur yang banyak dijumpai di bidang otomotif. Alat ukur ini sangat dibutuhkan ketika melakukan pengukuran dengan ketelitian yang sangat tinggi sekali yakni 0.01 mm. Apabila jarum panjang membuat satu putaran penuh (100 strip), maka jarum pendek bergerak 1 strip (1 mm). Karena kompone pada part otomotif sangat presisi tinggi jadi dibutuhkan juga alat ukur yang presisi seperti dial indi kator ini.
Cara Menggunakan Dial Indikator
Pada dasarnya jika akan menggunakan dial indikator maka amati perpitaran jarum besar nya, jika spindle di tekan maka dia akan naik yang berarti permukaan yang di ukur ada penambahan ukuran,seperti ada benjolan dan sebagainya, lalu liahat jarum besarnya apakah berputar kekiri atau ke kanan, maka nanti hasilnya jadi di tambah. Sebaliknya jika posisi habis di tekan kemudian dilepas maka nanti hasil pengukurannya jadi minus atau di kurangi, karena terdapat legokan dan sebagainya.
1. Selalu kalibrasi dial indikator saat akan digunakan
Setiap kali kamu akan menggunakan dial indikator maka kamu wajib untuk mengkalibrasinya terlebih dahulu atau meng 0 kan jarum besarnya. Hal ini untuk memastikan dial indikator bisa menjangkau permukaan yang cekung. Langkah kalibrasinya juga sangat mudah yaitu :
- Pastikan dial indikator terpasang dengan tegak lurus
- Pastikan dial indikator spindelnya agak tertekan dan jarum kecil bergerak 1 atau 2 angka itu terserah
- Jika spindle sudah agak tertekan maka 0 kan jarum besarnya dengan memutar casing dial indikator, pastikan dial indikator tidak berubah rubah.
Kenapa harus di kalibrasi, alasanya itu seperti di sebutkan tadi di atas, agar kita bisa mengetahui permukaan benda yang di ukur mengalami penambahan ukuran atau penyusutan ukuran benda yang di ukur. Maknya itu jika kamu akan menggunakan dial indikator maka sebaiknya amati dulu putaran jarum besar saat spindel di tekan dan di lepaskan. Jika spindel ditekan jarum bergerak ke kanan maka saat pengukuran nanti jika jarum bergerak ke kanan maka hasilnya jadi plus dan begitu sebaliknya. Jika cara berfikir kalian seperti ini maka akan mempermudahkan kamu menggunakan alat ukur ini
2. Contoh pengukuran
Pengukuran run out adalah mengukur permukaan suatu benda apakah mengalami ke olehan atau permukaan yang tidak rata. Hal ini perlu di lakukan karean benda yang berputar harus berputar pada titik pusatnya dan tidak oleng. Berikut ini cara menggunakan dial indikator untuk mengukur run out.

Cara Pengukuran Posisi spindle dial harus tegak lurus terhadap permukaan yang diperiksa, dan pastikan harus di kalibrasi dulu. Cara pengukuran run out itu sama baik mengukur keolengan atau run out rem cakram, crank shaft, cam shaft atau permukaan lainnya.

Pengukuran Run Out
1. Bersihkan benda yang akan diukur.
2. Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (cam shaft) di atas V-block.
3. Dengan menggunakan magent base dan tumpuan magnet base berupa logam seperti tromol rem, sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak lurus dengan poros, kemudain lakukan kalibrasi.
4. Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer. apakah jarum bergerak kekanan atau kekiri.
Untuk melakuakn pengukuran yang lainnya seperti back lash, end play maka kamu lihat ke buku pedoman, namun untuk cara menggunakan dial indikator tetap sama saja metodenya.